Thursday, December 9, 2010

Pola-Pola Hereditas

1. Persilangan 1 sifat beda (Bb x Bb) akan menghasilkan rasio fenotip: bulat : kisut = 3 : 1
2. Persilangan 2 sifat beda (BbTt x BbTt) akan menghasilkan rasio fenotip: bulat tinggi :  bulat pendek : kisut tinggi : kisut pendek 9 : 3 : 3 : 1
3. Penelitian W. Bateson dan R.C Punnet menemukan: persilangan antara tanaman kapri bunga ungu yang serbuk sarinya lonjong, dengan bunga kapri putih yang serbuk sarinya bulat, dihasilkan rasio fenotip 9 : 6 : 1
4. Karakter hibrid umumnya serupa dengan karakter parentalnya
5. Temuan dari T.H Morgan,
    ~ kromosom mengandung banyak gen,
    ~ gen memiliki pekerjaan sendiri-sendiri untuk menumbuhkan sifat
    ~ beberapa gen memiliki kemampuan berinteraksi atau dipengaruhi gen lain untuk
       menumbuhkan sifat
    ~ Interaksi antar gen menyebabkan rasio fenotip keturunannya menyimpang dari aturan /
       hukum mendell.


Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell
1. Atavisme Interaksi gen)
Atavisme adalah interaksi dari beberapa gen yang menyebabkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter induknya
~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Bateson dan Punnet.
~ ada empat macam bentuk pial/jengger ayam yaitu:
~ Interaksi antar gen-gen yang menentukan bentuk dari pial (jengger ayam).
~ hasil temuan: karakter pial/jengger ayam tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi.



~ Penyimpangan yang terjadi pada atavisme adalah bukan mengenai rasio fenotip F2, melainkan munculnya sifat baru pada pial ayam yaitu walnut dan single
~ Tipe jengger walnut merupakan hasil interaksi dari dua gen dominan yang berdiri sendiri
~ tipe jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif


2.Polimeri
Polimeri merupakan bentuk interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah).
Polimeri terjadi akibat adanya interaksi antara dua gen atau lebih, sehingga disebut juga gen ganda.
~ Atavisme pertama kali ditemukan oleh Nielson ehle.
~ peristiwa polimeri mirip dengan persilangan dihibrid dominan tidak penuh (intermediat)
~ hasil temuan: biji gandum berwarna merah disilangkan dengan gamdum berwarna putih menghasilkan variasi warna warna gandum yang sangat beragam
Diagram persilangan tanaman gandum


Berdasarkan persilangan di atas, terbentuknya gradasi warna biji gandum disebabkan banyak sedikitnya akumulasi gen-gen dominan, sehingga rasio fenotip nya adalah Merah : putih = 15 : 1.

3. Kriptomeri
Kriptomeri adalah peristiwa dimana gen dominan yang karakternya akan muncul jika bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Jika gen dominan berdiri sendiri, maka karakternya akan tersembunyi (kriptos)
~ kriptomeri pertama kali ditemukan oleh Correns
~ Interaksi antar gen-gen dominan akan menimbulkan karakter baru
~ hasil temuan: Hasil persilangan antara bunga Linnaria marocana merah dengan putih
...dihasilkan F1 seluruhnya berwarna ungu

Diagram persilangan bunga Linaria marocana


Berdasarkan persilangan di atas, sifat yang tersembunyi (warna ungu) muncul karena adanya gen dominan yang berinteraksi, sehingga diperoleh perbandingan fenotip = ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

4. Epistasis - hipostasis
Interaksi beberapa gen, dimana gen yang bersifat menutup disebut (epistasis) dan gen yang bersifat tertutupi (hipostasis)
~ Epistasis - hipostasis pertama kali ditemukan oleh Nelson dan Ehle
~ Interaksi gen bisa berupa gen-gen dominan (epistasis dominan), dan jika interaksi terjadi
  antar gen-gen resesif (epistasis resesif)
~ hasil temuan: Hasil persilangan warna kulit gandum hitam dengan warna kuning
   mengahasilkan warna kulit gandum pada F1 semunya hitam

Diagram persilangan epistasis dominan pada tanaman labu



Diagram persilangan epistasis resesif pada warna bulu tikus




Berdasarkan persilangan di atas, gen yang bersifat menutup disebut epistasis, sedangkan gen yang bersifat tertutupi disebut hipostasis, sehingga perbandingan fenotip untuk epistasis dominan = kulit hitam : kulit kuning : kulit putih = 12 : 3 : 1. Sedangkan rasio fenotip untuk epistasis resesif adalah 9 : 3 : 4

5. Gen-gen komplementer
Merupakan interaksi gen yang saling melengkapi. Jika satu gen tidak muncul, maka sifat yang dimaksud juga tidak muncul atau tidak sempurna
~ Gen-gen komplementer pertama kali ditemukan oleh W. bateson dan RC Punnet
~ Pada bunga lathyrus odoratus terdapat dua gen yang saling berinteraksi dalam memunculkan pigmen bunga

Gen C : membentuk pigmen warna
Gen c : tidak membentuk pigmen warna
Gen P : membentuk enzim pengaktif
Gen p : tidak membentuk enzim pengaktif

Berdasarkan karakter gen-gen tersebut, maka warna bunga hanya akan muncul jika kedua gen (penghasil pigmen dan penghasil enzim) bertemu. Jika tidak bertemu maka warna bunga yang terbentuk adalah putih



Berdasarkan hasil persilangan di samping, rasio fenotip = ungu : putih = 9 : 7

 
Pindah silang (Crossing over)
~ proses pertukaran gen-gen antara kromatid-kromatid yang bukan pasangannya pada sepasang kromosom homolog.
~ Tempat persilangan dua kromatid disebut chiasma, dan terjadi pada peristiwa meiosis I
~ Dikembangkan oleh : Morgan pada tanaman ercis bunga ungu pollen lonjong (PPLL) yang.         disilangkan dengan bunga merah pollen bulat (ppll)
~ Hasil temuannya pada F1 adalah bunga ungu pollen lonjong (PpLl)
~ Hasil temuan pada F2 ternyata dihasilkan rasio fenotip galur induk ( KP) dengan galur rekombinan (KR) yang tidak sesuai dengan hukum mendell; Ungu lonjong : Ungu Bulat : merah lonjong : merah bulat = 9 : 1 : 1 : 9



Hasil Pindah silang akan terbentuk:
Kombinasi Parental (KP)
Kombinasi Rekombinan (RK)
Gen yang berpautan tidak selamanya terpaut. Pindah silang menyebabkan pergantian alel diantara kromosom homolog, menghasilkan kombinasi yang tidak ditemukan pada induknya. Pindah silang meningkatkan keragaman genetik selain yang dihasilkan oleh pengelompokkan gen secara bebas.
Ketentuan:
Nilai pindah silang adalah angka yang menunjukkan persentase kombinasi baru yang dihasilkan akibat terjadinya pindah silang. Nilai pindah silang (satuan dalam %) sama dengan jarak gen. Nilai pindah silang juga sama dengan nilai rekombinasi gen berpautan. Pindah silang terjadi jika 50% <>

Pada umumnya pindah silang dijumpai pada makhluk betina maupun jantan. Namun pada ulat sutra (Bombyx mori) betina tidak pernah terjadi pindah silang. Sementara itu, Drosophyla yang jantan tidak mengalami pindah silang.

 Gen letal
~ Gen letal adalah gen yang dalam keadaan homozigot, menyebabkan kematian pada individunya.
~ Gen letal menyebabkan kematian pada individu masih embrio atau setelah lahir. Gen letal yang menyebabkan kematian saat individu menjelang dewasa disebut gen sub letal.
~ berdasarkan sifat dan pengaruhnya, gen letal dapat dibedakan atas gen letal dominan dan gen letal resesif

Gen letal Dominan
~ Gen letal dominan menyebabkan kematian pada keadaan homozigot dominan. Pada keadaan heterozigot, umumnya penderita hanya mengalami kelainan
~ Contoh gen letal dominan adalah pada ayam redep. Ayam redep adalah ayam yang memiliki kaki dan sayap pendek.
~ Dalam keadaan homozigot dominan, ayam mati. Jika heterozigot, ayam hidup tetapi memiliki kelainan pada kaki dan sayap pendek. Sedangkan homozigot resesif ayam normal



Rasio fenotip Letal : redep : normal = 1 : 2 : 1
Rasio perbandingan tersebut menyimpang dari rasio perkawinan monohibrid

Gen letal resesif
~ Gen letal resesif menyebabkan kematian jika berada dalam keadaan homozigot resesif. Pada keadaan heterozigot individu normal tetapi pembawa (carier) gen letal




Pola-pola Pewarisan sifat pada manusia
Cacat dan Penyakit Menurun yang terpaut kromosom seks

Peta Silsilah (Pedigree)



Peta silsilah (pedigree) dibuat untuk mengetahui pewarisan penyakit pada suatu keluarga

Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom seks
a. Hemofilia
~ Hemofilia adalah penyakit keturunan yang mengakibatkan darah seseorang sukar membeku
~ penderita hemofilia jika terluka darahnya akan membeku sekitar 50 mnt – 2 jam, hal ini akan mengakibatkan penderita mengalami kehilangan banyak darah dan dapat menimbulkan kematian
~ Penyakit ini dikendalikan oleh gen resesif (h) yang terpaut kromosom X
~ Contoh silsilah penyakit hemofilia adalah pada keluarga kerajaan Eropa. Ratu Victoria dari Inggris menderita hemofilia.
~ Genotip wanita hemofilia:
HH = XHXH = Homozigot dominan = normal
Hh = XHXh = heterozigot = carier = pembawa sifat
Hh = XhXh = homozigot resesif = penderita hemofilia

~ genotip laki-laki hemofilia:
XHY = laki-laki normal
XhY = laki-laki hemofilia



b. Buta warna
~ Buta warna adalah penyakit keturunan yang menyebabkan seseorang tidak bisa membedakan warna merah dengan biru, atau kuning dengan hijau
~ Disebabkan oleh gen resesif cb (color blind)
~ gen buta warna terpaut pada kromosom X
~ genotip buta warna adalah sebagai berikut:

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa laki-laki tidak ada yang carier atau pembawa

Contoh soal


Cacat dan penyakit menurun yang terpaut kromosom autosom
a. Albino
~ merupakan kelainan yang disebabkan tubuh seseorang tidak mampu memproduksi pigmen melanin, sehingga rambut dan badanya putih
~ Cacat albino memiliki penglihatan yang peka terhadap cahaya, disebabkan irisnya tidak memiliki pigmen
~ Disebabkan oleh gen resesif a
~ orang normal memiliki genotip Aa atau AA, sedangkan orang albino genotipnya aa

Selain manusia, albino juga terdapat pada tumbuhan (jagung), dan hewan (tikus, ular, kelelawar dll)


d. Brachidaktili
~ Merupakan kelainan pada ruas-ruas jari yang memendek pada manusia.
~ kelainan ini disebabkan oleh gen dominan B yang bersifat letal jika dalam keadaan homozigot dominan (BB).
~ Dalam keadaan Bb, individu menderita kelainan brachidaktili, sedangkan genotip bb individu dalam keadaan normal





d. Thalasemia
~ Merupakan kelainan genetik (penyakit genetik) yang disebabkan rendahnya kemampuan pembentukkan hemoglobin, terjadi karena gangguan salah satu rantai globin.
~ Thalasemia menyebabkan kemampuan eritrosit dalam mengangkut oksigen rendah (anemia)
~ Thalasemia dibedakan menjadi thalasemia mayor dan thalasemia minor. Thalasemia mayor ThTh biasanya menyebabkan kematian, sedangkan thalasemia minor tidak terlalu parah


Diagram perkawinan Thalasemia:
  
 















h. Golongan darah
~ Golongan darah merupakan merupakan salah satu karakter yang diwariskan pada manusia.
~ Terdapat 3 jenis sistem penggolongan darah pada manusia yaitu sistem ABO, sistem MN dan sistem ABO



Golongan darah tipe MN

Sistem rhesus

i. Sicle cell anemia
~ Penyakit menurun yang disebabkan bentuk eritrosit seperti bulan sabit, sehingga afinitasnya terhadap oksigen sangat rendah
~ kelainan ini disebabkan oleh gen dominan S, dan alelnya gen s untuk sifat normal
~ dalam keadaan homozigot dominan SS bersifat lethal.




5 comments:

  1. Pola-pola hereditas merupakan cara perhitungan perkawinan dari satu atau dua jenis makhluk hidup yang memungkinkan terjadinya berbagai pewarisan sifat. Dalam bab ini, kita belajar mengenai hukum Mendel dan jenis-jenis persilangan apa saja yang memungkinkan untuk suatu individu dapat mewarisi sifat keturunan dari orangtuanya.
    Jenis-jenis penyimpangan semu Hukum mendell yaitu Atavisme, Polimeri, Kriptomeri, Epistasis – hipostasis, Gen-gen komplementer, Tautan, Pindah silang (Crossing over), dll. Menurut saya, bab ini adalah bab yang paling rumit karena kita harus mengenal setiap jenis persilangan yang ada. Selain itu perhitungan yang digunakan juga sedikit membingungkan. Dalam bab ini juga dipelajari berbagai penyakit-penyakit atau kelainan-kelainan yang disebabkan karena keturunan/warisan dan cacat akibat kesalahan dalam pembelahan sel.

    Yuliana Kurniawan / 12 IPA 1

    ReplyDelete
  2. Pola-pola hereditas mencakup hukum pewarisan sifat yang terbagi menjadi 2 yaitu hukum I mendel dan hukum II mendel. Hukum I mendel atau di sebut juga hukum segregasi berisi tentang persilangan Monohibrid. Persilangan monohibrid adalah perkawinan yang menghasilkan pewarisan satu karakter dengan 2 sifat yang berbeda. Hukum II mendel atau disebut juga hukum penggabungan bebas berisi tentang persilangan dihibrid. Persilangan dihibrid adalah perkawinan yang menghasilkan 2 karakter yang berlainan. Terdapat pula istilah testcross (persilangan antara homozigot resesif dengan individu yang genotifnya tidak di ketahui), backcross (persilangan antara anakan F1 yang heterozigot dengan homozigot dominan), dan persilangan resiprok (persilangan ulang dengan jenis kelamin yang dipertukarkan). Penyimpangan semu hukum mendel ada interaksi alel, dominansi tidak sempurna, kodoman, dan alel ganda. Interaksi genetik menyebabkan terjadinya atavisme, polimeri, kriptomeri, epistasis, klomplementer dan hipostasis. Golongan darah manusia juga dapat di tentukan dengan mempelajari bab ini.

    Sanny / 12 IPA 1

    ReplyDelete
  3. Hukum Mendel I berasal dari perkawinan monohibrid sedangkan hukum Mendel II berasal dari perkawinan dihibrid. Persilangan diluar monohibrid dan dihibrid adalah uji silang, silang balik, dan persilangan resiprok. Penyimpangan semu hukum mendel mencakup adanya interaksi alel (dominansi tidak sempurna, kodominan, alel ganda dan alel letal) dan interaksi genetik (atavisme, polimeri, kriptomeri, epistasis, dan hipostasis). Penyebab penyimpangan hukum mendel adalah adanya tautan. Tautan dibedakan atas tautan autosomal dan kelamin. Tautan dipengaruhi oleh adanya pindah silang. Golongan darah manusia dikelompokkan berdasarkan reaksi antigen-antibodi. Hereditas manusia mencakup karakter yang merugikan dan tidak merugikan. Karakter yang merugikan menyebabkan kelainan genetik dan penyakit genetik. Jenis kelainan dan penyakit genetik pada manusia digolongkan empat yaitu pewarisan alel resesif autosomal, pewarisan alel dominan autosomal, alel resesif tertaut kromosom seks dan aberasi jumlah dan struktur kromosom. Perbaikan mutu genetic dapat melalui beberapa cara yaitu, proses seleksi, persilangan (sanak,murni, luar, dan baur), dan mutasi buatan.

    Alvin Wijaya / 12 IPA 1

    ReplyDelete
  4. Dalam bab ini kita membahas tentang Hukum Mendel dan penyimpangan-penyimpanyannya. Kita belajar tentang penyakit-penyakit yang berhubungan dengan alel dominan dan resesif, juga persilangan antara orang tua yang terjangkit penyakit dan yang tidak terjangkit. Menurut saya, bab ini sangat penting dan harus diketahui, bukan hanya karena formalitas penyelesaian pembelajaran, tetapi karena kita perlu waspada di masa depan ketika berhubungan dengan pasangan kita nantinya. Kita harus mengetahui secara dalam apakah pasangan kita membawa penyakit keturunan yang bisa berdampak buruk. Terutama ketika berencana memiliki anak. Tidak ada orang tua yang menginginkan anaknya cacat atau terjangkit penyakit parah. Oleh karena itu, kita yang sudah mempelajari bab ini harus bisa lebih teliti lagi dalam menjaga diri dan memilih pasangan, karena bisa saja penyakit yang bisa diwariskan itu dimulai dari kita sendiri.

    Jessica Felisa Nilam / 12 IPA 1

    ReplyDelete
  5. Hereditas pada manusia mempelajari mengenai macam penurunan sifat/kelainan pada manusia. Penurunan sifat pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu sifat yang terpaut koromosom tubuh (autosomal), dan sifat yang terpaut kromosom sex (gonosomal). Sifat yang autosomal manifestasinya dapat muncul baik pada anak laki-laki maupun perempuan. Sedangkan sifat yang gonosomal manifestasinya dipengaruhi oleh jenis kelamin, bisa hanya muncul pada anak laki-laki saja atau perempuan saja.

    Herditas telah diciptakan Tuhan yang sebenarnya ingin memberitahukan bahwa manusia harus memberikan dan meneurunkan "Imago De i" yaitu gambar dan rupa Allah ke seluruh dunia sehinnga semua orang percaya akan 1 Allah yaitu Allah Tri Tunggal dan boleh di sekamatkan karenanya.

    Kornelius 12 IPA 1

    ReplyDelete